A. Seleksi Tenaga Kerja
Seleksi (selection) adalah
proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan
persyaratan pekerjaan. Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian
jumlah pelamar, sehingga diperoleh calon karyawan yang terbaik. Tanpa
karyawan-karyawan berkualitas, sulit bagi perusahaan untuk mencapai
keberhasilan.
Begitu pentingnya kegiatan seleksi
dilakukan perusahaan untuk memilih karyawan terbaik, sejumlah dana dikeluarkan
untuk kegiatan itu. Kebanyakan perusahaan menangani sendiri tugas ini dengan
menyiapkan tenaga yang memiliki keahlian khusus bidang seleksi. Namun, sebagian
harus mendatangkan tenaga dari luar perusahaan untuk melaksanakan tugas seleksi
dengan mengeluarkan biaya per calon karyawan yang cukup mahal.
Berbeda cara perusahaan melaksanakan
seleksi, ada yang terencana dan tidak terencana. Perusahaan kecil sering
melakukan seleksi secara tidak terencana, kegiatan dilaksanakan ketika tenaga
kerja dibutuhkan. Biasanya tugas ini secara langsung ditangani oleh manajernya
sendiri. Tetapi, perusahaan besar kegiatan seleksi dilaksanakan secara
terencana, dan dikerjakan oleh bagian sumber daya manusia. Tugas ini ditangani
oleh orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang seleksi.
Sering juga dipertanyakan dalam
manajemen sumber daya manusia, apakah kegiatan rekrutmen dengan seleksi harus
dipisahkan dalam fungsi manajemen sumber daya manusia atau dapat digabung
menjadi satu fungsi seorang manajer? Jawabannya adalah tergantung pada besar
kecilnya organisasi dan jumlah karyawan yang akan direkrut dan diseleksi. Apabila
jumlah pegawai yang akan diseleksi cukup besar sampai ribuan orang, misalnya
seperti penerimaan Pegawai Negeri suatu departemen, maka sebaiknya fungsi
rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia dipisahkan, akan tetapi kalau pegawai
yang direkrut hanya beberapa orang saja seperti pada perusahaan kecil maka
fungsi rekrutmen dan seleksi tersebut tidak perlu dipisahkan dan dapat
dikerjakan oleh seorang Manajer Sumber Daya Manusia.
B. Proses Seleksi Karyawan
Proses seleksi merupakan serangkaian
metode yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan calon karyawan. Setiap tahap dalam proses seleksi
akan diperoleh informasi tentang calon karyawan, kemudian dicocokkan dengan
persyaratan pekerjaan. Calon karyawan yang memenuhi persyaratan akan mengikuti
tahap seleksi berikutnya. Setiap tahap dalam proses seleksi akan berurang
jumlah calon karyawan yang ikut pada tahap selanjutnya.
Sebagian perusahaan menentukan proses
seleksi untuk mendapatkan calon karyawan yang terbaik, sesuai dengan
persyaratan pekerjaan. Berbagai bentuk proses seleksi dilakukan bergantung pada
ukuran perusahaan (corporate size), sifat-sifat pekerjaan (job
characteristics), jumlah pelamar dan kepentingan penarikan. Ukuran
perusahaan menentukan proses seleksi yang dilakukan untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan kemampuannya.
Proses seleksi dpat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, sehari atau dua
hari. Tetapi, juga dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama, tiga hari
bahkan bahkan membutuhkan waktu seminggu, tergantung kebutuhannya. Makin lama
proses seleksi dilaksanakan, maka semakin selektif perusahaan untuk mendapatkan
karyawan yang baik. Perusahaan-perusahaaan besar umumnya membuthkan proses
seleksi yang lama karena mendapatkan pelamar dalam jumlah besar.
C. Faktor-faktor Pertimbangan Seleksi
Proses seleksi sumber daya manusia
tidak mungkin berdiri sendiri tanpa pertimbangan dan faktor yang harus
diperhitungkan, agar seleksi itu dapat menghasilkan penerimaan pegawai yang
paling tepat dan sesuai. Adapaun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
seleksi adalah :
a) Analisis
pekerjaan yang akan dipercayakan pada pelamar tersebut
b) Persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi oleh pekerja agar mampu memangku jabatan dimaksud
c) Prestasi
kerja yang yang harus dicapai
d) Perencanaan
sumber daya manusia yang telah ditetapkan organisasi
e) Hasil
rekrutmen
f) Dan yang
terakhir perlu ditekankan disini adalah karakter untuk loyalitas dan
produktivitasnya
Disamping
faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan seleksi sumber daya manusia
juga perlu diperhatikan tantangan-tantangan berikut dalam proses seleksi yaitu:
1. Penawaran
Tenaga Kerja
Semakin besar jumlah pelamar yang
menawarkan tenaganya dalam rekrutmen pada dasarnya semakin baik karena akan
semakin besar kemungkinannya untuk mendapatkan tenaga terampil yang memenuhia
segala persyaratan keahlian yang sesuai dengan jabatan pekerjaan yang akan
diisinya.
Jumlah pelamar tidak begitu banyak atau
terbatas, kemungkinan dipengaruhi dua faktor penyebab yaitu:
a. Karena faktor imbalan yang ditemukan
terlalu minim, sehingga banyak pelamar yang enggan mengajukan lamarannya.
b. Mungkin persyaratan-persyaratan kualitas
dan keahlian yang harus dipenuhi para pelamar sangat tinggi sedangkan umur maksimum
pelamar hanya 25 tahun, maka sangat terbatas pelamar yang dapat mengajukan
lamarannya.
2. Faktor
Etika
Tidak dapat disangkal bahwa petugas rekrut
dan seleksi pelamar kerja mempunyai peranan penting untuk menerima atau menolak
pelamar kerja. Di lain pihak bahwa organisasi pemakai tenaga kerja mengharapkan
agar para pelamar yang bermutu tinggilah yang dapat direkrut. Untuk
menggabungkan kedua niat dan maksud tersebut, maka di dalam proses seleksi
dituntut adanya standar etika yang tinggi untuk menghasilkan penerimaan tenaga
kerja yang bermutu tinggi untuk diperkerjakan. Agar dapat memegang teguh norma
etika diperlukan disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran dan integritas
karakter para petugas, serta efektivitas yang rasional. Pada saat dan situasi
demikian inilah para perugas seleksi dihadapkan pada berbagai godaan, seperti
sogokan, pengatrolan nilai ujian, kolusi, nepotisme, dan lain-lain. Maka acuan
yang paling baik bagi para petugas rekrut dan seleksi sumber daya manusia
adalah norma-norma etika organisasi yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
masyarakat.
3. Faktor
Internal Organisasi
Faktor internal organisasi seperti anggaran
yang tersedia untuk pekerjaan yang akan direkrut dan diterima haruslah
dipertimbangkan oleh organisasi sumber daya manusia dari suatu organisasi.
Di samping itu juga harus dipertimbangkan
jumlah lowongan kerja yang tersedia dalam organisasi dan kebijaksanaan pimpinan
organisasi tentang prioritas rekrutmen. Pimpinan organisasi sebaiknya
mendahulukan tenaga kerja dari dalam organisasi itu terlebih dahulu, baru
kemudian diusahakan dari luar.
4. Faktor
Kesamaan Kesempatan Kerja
Terutama bagi instansi pemerintahan yang
mempekerjakan pelamar sebagai pegawai negeri, harus memberikan kesempatan yang
sama bagi warga negaranya tanpa diskriminasi suku, agama, dan kedaerahan dalam
arti tanpa pilih bulu. Maka dari itu pengumuman tentang lowongan kerja jabatan
hendaknya diumumkan di dalam harian nasional agar khalayak ramai dapat
mengetahuinya dan memberi kesempatan yang sama pada seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini perlu diketengahkan karena pada
berbagai negara dan masyarakat masih saja terdapat faktor diskriminatif dalam
menerima pegawai atau pekerja, baik di instansi pemerintah apalagi di
perusahaan swasta. Hal ini sangat terasa dalam praktek, oleh karena itu praktek
diskriminasi tersebut dilarang oleh undang-undang. (Drs. A. Sihotang, M.B.A. 2007 hal 114)
D. Langkah-langkah Seleksi Karyawan
Merupakan
tahap-tahap yang harus dilalui seseorang dalam proses penarikan karyawan suatu
perusahaan. Setiap perusahaan berbeda dalam menentukan langkah-langkah yang
digunakan dalam kegiatan seleksi. Walaupun tidak ada standar dalam menentukan
langkah-langkah seleksi, tetapi secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :
1.
Menerima
lamaran kerja
2.
Wawancara
pendahuluan
3.
Tes
psikologi
4.
Pemeriksaan
referensi
5.
Wawancara
seleksi
6.
Persetujuan
atasan langung
7.
Pemeriksaan
kesehatan
8.
Training
atau orientasi
Formulir lamaran kerja
Tahap pertama dalam
seleksi karyawan adalah menerima surat lamaran dari pelamar.lamaran
dikumpulkan, kemudian dilihat kelengkapan data berdasarkan sejumlah lamaran yang diterima. Bagian sumber
daya manusia menerima lamaran pekerjaan melalui berbagai cara. Biasanya lamaran
diterima melalui surat/faks atau diantar langsung oleh pelamar. Tetapi, dengan
perkembangan teknologi akhir-akhir ini pelamar sering juga mengirimkan
lamarannya melalui internet secara online atau cara lain dengan menggunakan
elektronik.
Wawancara pendahuluan
Lamaran yng memenuhu
syarat, pelamar akan dipanggil untuk mengikuti wawancara pendhuluan. Wawancara
pada tahap ini biasanya dilakukan dalam waktu sangat singkat , sasarannya di
sini untuk mengetahui kesungguhan pelamar bekerja pada perusahaan yang dilamar.
Pertanyaan yang di ajukan sangat sederhana, namun demikian sebagaian pelamar
akan tersisih, pada tahap ini akan dinilai penampilan, dan cara
berkomunikasi.beberapa hal yang biasa ditanyakan pda tahap ini mengenai
motivasi pelamar, gaji, dan pekerjaan yang diinginkan, serta pengalaman dan
prestasi kerja yang pernah diraih pada organisasi lain. Hasil wawancara
pendahuluan akan menentukan untuk mengikuti proses seleksi berikutnya.
Tes psikologi
Sebagaian besar
perusahaan , baik perusahaan besar maupun kecil, melaksanakan tes psikologi
dalam proses seleksi. Namun demikian ada, sebagian perusahaan kecil yang tidk
melaksanakan tes psikologi sebagai dasar memilih calon karyawan terbaik, tetapi
lebih mempercayakan pada seleksi wawancara saja. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang baik ditentukan oleh tes psikologi. Ada
kolerasi yang signifikan antara tes psikologi dengan variable-variabel
terpengaruh lainnya seperti kinerja karyawan, tingkat turnover dan absen
karyawan.
Pemeriksaan referensi
Langkah selanjutnya
yaitu perlu dilaksanakan pemeriksaan referensi atau surat keterangan.
Pemeriksaan referensi bertujuan untuk memperoleh keterngn pelamar di masa
lampau. Berdasarkan keterangan itu dapat memberikan informasi tentang
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki calon karyawan.
Wawancara seleksi
Wawancara merupakan
seleksi yang penting dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kepribadian
dan kemampuan pra pelamar. Pewawancara (interviewer) dapat mengetahuai
kondisi fisik dan kemampuan pelamar karena berhadapan secara langsung dengan
pelamar.
Persetujuan atasan
langsung
Langkah selanjutnya
yaitu persetujuan atasan secara langsung atau supervisor.
Para supervisor ingin
bertemu secara langsung dengan calon bawahannya, karena merekalah nanti yang
selalu berhubungan dalam melaksanakan pekerjaan di perusahaan. Tindakan ini
dilakukan agar terdapat keselarasan hubungan antara para pekerja dengan
supervisor. Dalam organisasi, hubungan antara atasan dengan pekerja dapat
dilihat dalam struktur organisasi.
Tes atau pemeriksaan
kesehatan
Perusahaan umumnya
membutuhkan calon karyawan yang sehat jasmani dan rohani untuk dipekerjakan
pada bidang pekerjaan tertentu. Dengan alasan ini , perusahaan kan melakukan
pemeriksaan kesehatan jasmai dan rohani calon karyawan. Pemeriksaan kesehatan
biasa dilakukan pada rumah sakit atau tempat klinik kesehatan yang dipercaya
perusahaan. Tes kesehatan dilakukan untuk memastikan kemampuan jasmani pelamar
dengan persyaratan pekerjaan.
Training atau orientasi
Setelah serangkaian
kegiatan seleksi dilalui, maka sampailah saatnya calon karyawan mengikuti
langkah Training atau orientasi. Karyawan akan diperkenalkan dengan
pekerjaannya dan lingkungan perusahaan. Mungkin saja calon karyawan diberikan
sebagai masalah perusahaan untuk dipecahkan.
E.
Penempatan Karyawan
Penempatan
(placement) berkaitan dengan penyesuaian kemampuan dan bakat seseorang dengan
pekerjaan yang akan dikerjakannya. Suatu tugas manajer yang penting untuk
menempatkan orang sesuai dengan pekerjaan yang tepat. Seseorang diberikan
pekerjaan sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki
sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Kesalahan dalam menempatkan karyawan pada
pekerjaan yang sesuai akan mendapatkan hasil yang kurang baik. Ketidaktelitian
dalam hal ii bisa berakibat pada kurangnya semangat kerja yang berdampak pada
rendahnya prestasi kerja, dan tingginya tingkat turnover dan absensi karyawan.
Keberhasilan
dalam penempatan karyawan akan melibatkan suatu kegiatan penting adalah
seleksi. Berbagai macam atau tahap seleksi yang dapat dilalui untuk dapat
mengetahui kesesuaian pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan calon karyawan
dengan persyaratan pekerjaan. Melalui tes psikologi dan wawancara serta alat
tes lainnya dapat digunakan sebagai dasar dalam penempatan karyawan. Oleh
karena itu, kedua konsep tersebut tidak dapat dipisahkan, karena kesalahan
dalam seleksi akan dapat menempatkan karyawan pada posisi yang kurang tepat.
Banyak
orang yang berpendapat bahwa penempatan merupakan akhir dari proses seleksi.
Menurut pandangan ini, jika seluruh proses seleksi telah ditempuh dan lamaran
seseorang ditrima, akhirnya seseorang memperoleh status sebagai pegawai dan
ditempatkan pada posisi tertentu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu pula. Pandangan demikian memang tidak salah sepanjang menyangkut
pegawai baru. Hanya saja teori manajemen sumber daya manusia yang mutakhir
menekankan bahwa penempatan tidak hanya berlaku bagi para pegawai baru akan
tetapi berlaku pula bagi para pegawai lama yang mengalami alih tugas dan
mutasi. Berarti konsep penempatan mencakup promosi, transfer, dan bahkan demosi
sekalipun. Dikatakan semikian karena sebagaimana halnya dengan para pegawai
baru, pegawai lamapun perlu di rekrut secara internal, perlu dipilih dan
biasanya juga menjalani program pengenalan sebelum mereka ditempatkan pada
posisi baru dan melakukan pekerjaan baru pula.
DAFTAR
PUSTAKA
A.
Sihotang.
2007. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Pradnya Paramitha
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga
Siagian, Sondang P. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.